Sistemperiodik juga disusun menurut sifat kepreiodikan suatu unsur, diantaranya: Jari jari atom; Jari jari atom adalah jarak antara inti atom ke kulit terluar. Pada sistem periodik semakin ke bawah atau semakin ke kanan maka semakin banyak jumlah kulitnya, maka akan semakin banyak pula jari jarinya. Keelektronegatifan ikatankimia. Dalam hal ini, akan terbentuk suatu zat baru dengan sifat-sifat yang khas. Atom-atom dapat saling terikat dengan cara: 1. Perpindahan elektron dari suatu atom ke atom yang lain Misalnya, atom natrium melepaskan elektron, lalu natrium menjadi ion positif. Atom klor menerima elektron dan menjadi ion negatif. Kedua ion ini Jadiagar keduanya menjadi lebih stabil, maka natrium menyumbang satu elektron dan klorin akan kedapatan satu elektron dari natrium. Ketika natrium kehilangan satu elektron, maka natrium menjadi lebih kecil. atom memiliki muatan netral. Namun beberapa jenis atom memiliki kemampuan untuk melepaskan elektron atau menangkap elektron lain Gambarkonfigurasi elektron pada : atom natrium (Na) Atom Clorida (Cl) memiliki nomor atom 17, artinya memiliki elektron 17, 10 elektron merupakan elektron inti dan 7 elektron valensi. Untuk membentuk ikatan ionik, maka ketika atom Na dan atom Cl didekatkan satu sama lain akan terjadi transfer elektron (1elektron )dari atom Na ke atom Cl. . Ion adalah atom yang bermuatan listrik, ion yang bermuatan listrik disebut kation, dan ion yang bermuatan negatif disebut anion. Kation dan anion dapat berupa ion tunggal hanya terdiri dari satu jenis atom atau dapat pula berupa ion poliatom mengandung dua atau lebih atom yang berbeda. Atom-atom dengan nomor atom 1 sampai 18 akan ada dalam keadaan stabil bila kulit atom terluarnya berisi 2 elektron seperti helium He atau 8 elektron seperti neon Ne, argon Ar, dan kripton Kr. Untuk mencapai jumlah 8 elektron, suatu atom dapat melepaskan atau menerima satu atau lebih elektron. Contoh atom natrium Na yang mempunyai 11 elektron mempunyai susunan elektron K=2, L=8, dan M=1. Pada konfigurasi seperti ini kulit atom M hanya terisi satu elektron. Keadaan ini menyebabkan natrium Na tidak stabil. Agar mempunyai 8 elektron pada kulit terluarnya, atom Na dapat melepaskan satu elektron atau menerima 7 elektron dari atom lain. Tetapi, menerima 7 elektron sangat sulit, maka atom natrium Na cenderung melepaskan 1 elektron. Akibatnya, bila Na melepaskan 1 elektron maka ada satu proton di dalam inti atom natrium Na yang tidak diseimbangkan oleh elektron. Jadi natrium Na akan kelebihan muatan positif dari satu proton. Pada atom natrium Na yang melepaskan satu elektron, atom natrium Na yang pada mulanya bersifat netral akan berubah menjadi Na bermuatan +1 yang ditulis Na+. Jenis Na+ tersebut disebut ion Na+. Ion yang bermuatan positif seperti ion Na+ secara umum disebut kation. Contoh lain adalah atom kalisum Ca yang mempunyai susunan elektron dalam atomnya K=2, L=8, M=8, dan N=2. Agar mempunyai 8 elektron pada kulit terluar maka kalisum Ca melepaskan dua elektron menjadi ion Ca2+. Sebaliknya atom klor 17Cl mempunyai susunan elektron K=2, L=8, dan M=7. Agar atom klor Cl stabil maka ditangkaplah satu elektron dari atom lain agar kulit atom M terisi 8 elektron. Atom klor Cl yang menerima satu elektron akan kelebihan muatan negatif. Atom klor Cl yang pada mulanya bersifat netral mempunyai 17 proton dan 17 elektron, jika menerima satu elektron dari luar maka atom klor Cl akan menjadi bermuatan -1 atau ditulis Cl-. Ion yang bermuatan negatif secara umum disebut anion. Perhatikan proses pembentukan garam dapur berikut ini. Sebuah ion positif kation memiliki jumlah elektron lebih sedikit dari proton yang ada pada inti atom, sebaliknya ion negatif anion memiliki jumlah elektron lebih banyak dari proton. Dengan kata lain, atom yang melepaskan elektron akan menjadi ion yang bermuatan positif, sedangkan atom yang menerima elektron akan menjadi ion yang bermuatan negatif. Ikatan ion adalah jenis ikatan kimia yang dapat terbentuk antara ion-ion logam dengan non-logam melalui gaya tarik-menarik elektrostatik. Pada contoh pembentukan garam NaCl, ion Na+ dan ion Cl- tarik-menarik secara elektrostatik membentuk senyawa NaCl yang netral. Kebanyakan unsur-unsur di alam berbentuk ion-ion. Seperti garam dapur yang terbentuk dari interaksi tarik menarik antara ion Na+ dengan ion Cl-. Dengan demikian garam NaCl merupakan senyawa ionik. Minuman penyegar atau yang biasa disebut minuman isotonik mengandung beberapa jenis ion. Misalnya ada ion kalium K+, ion kalsium Ca2+, ion magnesium Mg2+, ion klorida Cl- dan mungkin juga ada gugusan atom yang berupa ion seperti ion karbonat CO32- dan ion hidrogen karbonat HCO3-. Ion-ion tersebut secara normal sudah ada dalam tubuh kita, namun karena kita melakukan aktivitas yang berat seperti berlari atau bermain sepak bola, maka ion-ion tersebut akan dikeluarkan dari tubuh melalui keluarnya keringat. Agar atom-atom berada dalam keadaan stabil, atom-atom juga dapat menggunakan bersama sejumlah elektron. Contoh paling sederhana adalah atom hidrogen H yang mempunyai satu elektron. Gas hidrogen di alam bukan sebagai H tetapi sebagai H2. Gas H2 mempunyai dua elektron yang digunakan bersama. Jumlah dua elektron tersebut menyerupai elektron terluar gas mulia helium He. Begitu pula dengan atom klor Cl mempunyai 7 elektron pada tingkat energi atau kulit atom M sehingga kekurangan satu elektron agar menjadi lebih stabil. Untuk melengkapi jumlah 8 elektron pada kulit terluarnya, atom Cl menggunakan bersama satu elektron dari atom Cl lain sehingga membentuk Cl2. Ikatan Kovalen Ikatan kovalen adalah sejenis ikatan kimia yang memiliki karakteristik berupa pasangan elektron yang saling terbagi pemakaian bersama elektron di antara atom-atom yang berikatan. Pada contoh gas hidrogen dan gas klor di atas masing-masing menggunakan bersama satu pasang elektron. Ikatan yang terbentuk antara atom H dengan H atau Cl dengan Cl biasanya ditulis dengan lambang H—H atau Cl—Cl. Satu tanda garis — mewakili satu pasang elektron yang digunakan bersama. Unsur oksigen O dan nitrogen N di alam terdapat sebagai gas O2 dan N2. Gas oksigen O2 dan gas nitrogen N2 terbentuk melalui pasangan bersama. Agar lebih stabil atom O memerlukan 2 elektron agar kulit terluarnya terisi 8 elektron. Agar memenuhi keadaan itu atom O menggunakan bersama dua pasang elektron. Atom nitrogen mempunyai 5 elektron pada kulit terluarnya sehingga kekurangan 3 elektron. Oleh sebab itu, atom N akan berikatan dengan atom N yang lain menggunakan bersama 3 pasangan elektron. Ikatan kovalen pada gas oksigen dapat ditulis dengan O=O sedangkan pada gas nitrogen dapat ditulis N≡N. Banyaknya garis yang menghubungkan kedua atom tersebut menunjukkan banyaknya pasangan elektron yang digunakan bersama. Pada molekul air H2O, satu atom oksigen mengikat dua atom hidrogen. Air merupakan senyawa dimana atom-atomnya berikatan secara kovalen. Demikian juga gas CO2, satu atom C mengikat dua atom O yang kedua atom ini menggunakan bersama pasangan elektron. Senyawa-senyawa yang antar atomnya berikatan kovalen disebut senyawa kovalen. Perhatikan gambar berikut. Pencapaian kestabilan atom-atom dari suatu unsur yang ada di alam dengan cara pelepasan dan penerimaan elektron atau penggunaan bersama pasangan elektron menyebabkan atom-atom dapat bergabung satu sama lain membentuk molekul. Molekul-molekul tersebut menyusun suatu senyawa. Oleh karena itu, molekul-molekul glukosa yang terdiri atas atom-atom C, H, dan O bergabung membentuk senyawa C6H12O6 yang rasanya manis. PertanyaanJika atom netral menerima elektron, maka atom tersebut menjadi ...Jika atom netral menerima elektron, maka atom tersebut menjadi ... kation anion proton neutron INI. NuruzzamanMaster TeacherMahasiswa/Alumni UIN Sunan KalijagaJawabanjawaban yang tepat adalah yang tepat adalah B. PembahasanDalam satu atom netral maka jumlah proton dan elektron akan sama. Apabila suatu atom menerima elektron maka atom tersebut menjadi bermuatan negatif anion . Hal ini karena jumlah elektron menjadi lebih banyak dari jumlah proton. Tetapi jika atom melepaskan elektron maka atom tersebut menjadi bermuatan positif kation karena jumlah proton lebih banyak dari jumlah elektron. Sehingga jika atom netral menerima elektron, maka atom tersebut menjadi anion. Oleh karena itu jawaban yang tepat adalah satu atom netral maka jumlah proton dan elektron akan sama. Apabila suatu atom menerima elektron maka atom tersebut menjadi bermuatan negatif anion. Hal ini karena jumlah elektron menjadi lebih banyak dari jumlah proton. Tetapi jika atom melepaskan elektron maka atom tersebut menjadi bermuatan positif kation karena jumlah proton lebih banyak dari jumlah elektron. Sehingga jika atom netral menerima elektron, maka atom tersebut menjadi anion. Oleh karena itu jawaban yang tepat adalah B. Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher di sesi Live Teaching, GRATIS!1rb+Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!NFNurjannah FebriyantiMakasih ❤️ Pengertian Atom, Ion, Pembentukan dan Macam Ion. Penjelasan mengenai atom dan ion yang meliputi definisi, jenis dan pembentkan ion. Pada materi-materi sebelumnya mungkin kalian sering menemukan kata-kata ion. Nah, sebenarnya apa sih ion itu? Lalu apa hubungannya dengan atom, elektron, proton dan neutron? Yuk mari kita bahas tuntas pada materi atom dan ion kali ini. Namun sebelum kalian siapkan buku catatan, mungkin hari ini kalian juga ingin mempelajari pengertian sifat kimia dan fisika, perbedaan, ciri-ciri dan pemanfaatan logam di website Pengertian Atom Apakah kalian tahu apa yang dimaksud dengan atom? Atom adalah suatu satuan dasar materi, yang terdiri atas inti atom dan awan elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya. Inti atom terdiri atas proton yang bermuatan positif, dan neutron yang bermuatan netral kecuali pada inti atom Hidrogen-1, yang tidak memiliki neutron. Pengertian Ion Lalu, apakah yang dimaksud dengan ion? Ion adalah suatu atom atau molekul yang memiliki muatan listrik total tidak nol jumlah total elektron tidak sama dengan jumlah total proton. Ion yang bermuatan positif disebut kation, sedangkan ion yang bermuatan negatif disebut anion. Pada ionisasi fisik dalam suatu media, misalnya gas, “pasangan ion” tercipta dari tumbukan ion, di mana masing-masing pasangan yang terbentuk mengandung elektron bebas dan ion positif. Selain itu, ion juga dapat tercipta melalui interaksi kimia, misalnya pelarutan garam dalam cairan, atau dengan cara lain, melewatkan arus searah melalui larutan penghantar yang melarutkan anode melalui ionisasi. BACA JUGA METODE PEMISAHAN CAMPURAN PADA KIMIA DAN CONTOHNYA Hubungan Atom dengan Ion Secara sederhana, ion adalah atom yang memiliki muatan listrik. Ion yang hanya berisi satu atom disebut ion monoatomik atau ion atomik, sementara yang berisi dua atau lebih atom membentuk ion molekuler atau ion poliatomik. Atom sendiri terdiri dari Proton yang memiliki muatan positif dan Elektron yang bermuatan negatif. Elektron juga dapat meninggalkan atom, sekaligus dapat pula menerima Elektron. Ini terjadi dikarenakan adanya pengaruh dari berbagai macam faktor seperti pemanasan, tersedianya medan listrik, dan juga adanya medan magnet. Dalam suatu atom dapat dinyatakan netral apabila jumlah dari proton-proton dan elektronnya adalah sama atau seimbang. Jika atom netral berhasil menangkap elektron, maka jumlah daro elektronnya akan menjadi lebih banyak dari jumlah protonnya. Nah, atom yang menangkap elektron inilah yang dinamakan atom yang memiliki muatan negatif. Sebaliknya, apabila sebuah atom netral melakukan pelepasan elektron , maka jumlah protonnya akan berubah menjadi lebih banyak dari jumlah elektronnya. Nah, atom yang melepaskan inilah yang dinamakan atom yang memiliki muatan positif. Atom yang bermuatan inilah yang umumnya kita sebut sebagai ion. Dimana atom sendiri akan dapat berubah menjadi ion apabila jumlah proton dan elektronnya tidak seimbang apalagi sama Ion adalah merupakan atom atau gugus dari atom yang memiliki muatan listrik. Penemuan Ion pertama kali berhasil dilakukan oleh ahli fisika dari jerman, yang bernama Julius Elster dan Hans Friedrich Geitel. Pada saat itu mereka menemukannya pada tahun 1899. Sedangkan untuk istilah ion sendiri sebenarnya telah diperkenalkan oleh ahli kimia dan fisika inggris Michael Faraday pada tahun 1834 di mana pada saat itu, Faraday menggambarkan sebuah spesies kimia yang sedang bergerak dari satu elektroda ke elektroda yang lain ketika berada dalam larutan berair. Kata ion sendiri diambil dan berasal dari bahasa Yunani ienai’ yang memiliki arti pergi’. Meskipun pada saat itu Faraday tidak dapat mengidentifikasi partikel apa itu yang bergerak di antara kedua elektroda tersebut, ia tahu bahwa sebenarnya apabila logam dilarutkan ke dalam larutan yang diberikan elektroda, maka akan terdapat materi yang bergerak dibawah aliran listrik disana. Sebelum kita lebih jauh mengenal ion, setidaknya kalian harus mengetahui terlebih dahulu tentang atom secara dasar. Dalam kondisi tertentu, sebuah atom akan dapat kehilangan satu atau lebih elektron yang dari awal telah dimilikinya. Ketika hal itu terjadi, maka atom yang awalnya netral menjadi tidak lagi bermuatan netral, namun malah sebaliknya dan menjadi bermuatan positif karena jumlah proton akan menjadi lebih banyak daripada elektron. Hal seperti inilah yang dapat kita namakan sebagai kondisi ion suatu atom. Beberapa molekul yang ada dapat terbentuk melalui ikatan ion. Dimana sebelum berikatan, mula mula atom-atom yang berkeliaran ini akan membentuk ion-ion terlebih dahulu. Misalkan kita ambil contoh adalah NaCl yang terbentuk dari atom Na dan Cl. Jika diruntut mengenai isinya, atom Na mempunyai 11 elektron, sedangkan ion Na kekurangan satu elektron sehingga muatannya menjadi positif +1. Atom Na dapat membentuk ion Na+ sebagai kation, dan sedangkan atom Cl akan membentuk ion Cl– sebagai anion. BACA JUGA TABEL PERIODIK UNSUR KIMIA, SIMBOL DAN METODE PENGELOMPOKAN Pembentukan Ion Natrium dan Klorida Bagaimanakah pembentukan ion natrium dan ion klorida? Atom natrium Na di dalamnya mempunyai 11 proton dan 11 elektron. Dan kemudian dilepaskan satu elektron oleh atom natrium, sehingga atom natrium akan kekurangan elektron atau malah menjadi kelebihan proton. Maka dari itu, atom natrium dapat berubah menjadi ion natrium atau Na+. Atom klor atau Cl memiliki 17 proton dan juga 17 elektron. Atom Cl akan menerima 1 elektron sehingga atom Cl menjadi kelebihan elektron atau membentuk ion klorida Cl–. Ion Na+ dan ion Cl– ini akan saling berikatan dan dapat membentuk senyawa NaCl dengan reaksi seperti berikut ini Atom Cl di dalamnya memiliki sejumlah 17 elektron, agar menjadi stabil, atom harus menerima satu elektron sehingga muatannya menjadi negatif -1. Na+ + Cl– → NaCl Senyawa yang terbentuk dari kumpulan ion positif dan ion negatif disebut senyawa ionik. Lalu apa sih contohnya senyawa ionik? Nah, berikut ini adalah daftar contoh dari beberapa senyawa ionik Amonium sulfat NH42SO4 terbentuk dari ion NH4+ dan ion SO42– Tembaga sulfat CuSO4 terbentuk dari ion Cu2+ dan SO42– Kalsium karbonat CaCO3 terbentuk dari ion Ca2+ dan ion CO32– Lalu apakah semua zat dapat menghasilkan ion? Ternyata tidak, lho. Sebagai contoh misalnya gula, yang apabila gula ini dilarutkan ke dalam air, molekul-molekul pada gula tidak akan dapat terurai dan menjadi ion. Melainkan gula tersebut hanya melarut saja. Senyawa yang seperti ini adalah yang disebut dengan senyawa molekul. BACA JUGA PENGERTIAN LARUTAN ADALAH, MACAM-MACAM LARUTAN DAN KESETIMBANGAN KIMIA Macam-macam Ion Jika berdasarkan pada muatannya, ion dapat dibagi menjadi tiga yaitu kation ion positif, anion ion negatif, dan oksianion. Ion Positif Kation Ion ion positif ini umumnya juga dikenal dengan nama lain kation. Yang mana sebagian besar dari ion ini adalah merupakan berbagai unsur logam yang juga mengambil nama dari unsur itu sendiri. Kalium = K+ Kalsium = Ca2+ Kadmium = Cd2+ Magnesium = Mg2+ Natrium = Na+ Ada pula beberapa kation non-logam, yang juga tak kalah penting untuk diketahui diantaranya; amonium = NH4+ Hidrogen = H+ hidronium = H3O+ Kation Multivalen Beberapa ion dari logam adalah multivalen. Dimana ini artinya mereka dapat menunjukkan lebih dari satu muatan listrik. Penamaan sistematis untuk hal ini adalah menggunakan angka Romawi sebagai berikut Cu+ = tembaga I Cu2+ = tembaga II Fe2+= besi II Fe3+ = besi III Hg+ = merkuri I Hg2+ = merkuri II Sn2+ = timah II Sn4+ = timah IV Ion Negatif Anion Ini adalah unsur non-logam yang umumnya membentuk ion negatif atau juga dapat disebut sebagai anion. Nama-nama dari anion monoatomik umumnya semua memiliki akhiran -ida seperti berikut ini ; Cl– = khlorida S2– = sulfida O2– = oksida I– = iodida H– = hidrida Ada juga anion poliatomik penting yang juga dapat dibagi menjadi beberapa kategori. Beberapa diantaranya juga mengikuti pola dari anion monoatomik. OH– = hidrosida CN– = sianida Oksianion Ini adalah yang paling umum diketahui mengandung oksigen anion atau disebut oksianion. Dalam penamaanya mempunyai nama yang masing-masing berakhiran -at, namun jika yang mengandung sejumlah kecil atom oksigen, maka namanya berakhiran -it, seperti dibawah ini Fosfat = PO43– Fosfit = PO33– Karbonat = CO32– Nitrat = NO3– Nitrit = NO2– Sulfat = SO42– Sulfit = SO32– Ion-ion yang ada pada daftar di atas juga dapat digabungkan dengan H+ untuk menghasilkan asam bentuk yang memiliki muatan negatif yang lebih kecil. Dengan pengecualian ion nitrat. Dalam artikel Fisika kelas 9 ini, kita akan belajar tentang pengertian atom, molekul, dan ion sebagai penyusun partikel materi. Kira-kira, apa ya perbedaan dari ketiganya? Yuk, simak penjelasan lengkapnya! — Duh, kayaknya liburan ke pantai enak, nih. Berjemur di bawah terik matahari, berenang di laut, bermain pasir dan ombak. Huh, nggak sabar, deh pengen liburan. Btw, kalo ngomongin pantai, apa yang kamu bayangkan pertama kali? Yap, pasir pantai. Pernah nggak, kamu iseng ngambil segenggam pasirnya? Lalu, pelan-pelan kamu membuka tanganmu, dan membiarkan pasir itu tertiup angin? Enak ya, rasanya. Pasir yang ukurannya kecil-kecil itu meninggalkan tekstur yang lembut tapi juga sekaligus kasar. Mereka pergi perlahan-lahan dari telapak tanganmu. Ada yang jatuh lewat sela-sela jari, ada yang terbang begitu saja. Huhu, kangen, deh. Nah, pasir pantai yang biasa kamu genggam merupakan salah satu contoh zat atau materi padat berupa butiran. Butiran pasir umumnya berukuran 0,0625 sampai 2 milimeter. Kecil banget, kan? Walaupun kecil, butiran pasir masih bisa dipecah dan pecahannya tetap disebut pasir, lho. Misalkan, ada sebutir pasir yang tersusun dari silika bermassa 10 mg. Jika sebutir pasir tersebut kita belah menjadi dua, maka akan diperoleh dua butir pasir yang masing-masing bermassa 5 mg. Kemudian, jika kedua butir pasir tersebut dibelah menjadi dua lagi, maka akan diperoleh 4 butir pasir, dengan masing-masing butir bermassa 2,5 mg. Nah, jika butir pasir itu kita belah terus menerus, maka akan diperoleh sebuah butiran pasir yang sangat kecil. Tapi, masih tersusun dari materi yang sama, yaitu silika. Bagian terkecil dari suatu materi disebut partikel materi. Contohnya, kayak kasus di atas, nih. Ketika sebutir pasir silika dibelah hingga diperoleh bagian yang paling kecil tak kasat mata, bagian tersebut tetap tersusun dari silika juga. Partikel materi tersusun dari atom, molekul, dan ion. Hmm, apa sih yang dimaksud dengan atom, molekul, dan ion? Penasaran, nggak? Kalo iya, yuk simak artikel berikut! ATOM Pasti kamu udah nggak asing dong kalo dengar kata atom. Eits, bukan kacang atom ataupun bom atom, lho, hehe. Terus, apa yang dimaksud dengan atom? Pengertian Atom Atom adalah suatu materi yang tidak dapat dibagi lagi secara kimiawi. Dalam bahasa Yunani, atom berarti tidak terbagi a = tidak, tomos = terbagi. Contohnya, Hidrogen H, Oksigen O, dan Karbon C, dan lain-lain. Dengan kata lain, atom adalah unit terkecil pembentuk suatu materi. Hmm, berarti kalo nggak bisa dibagi lagi, ukurannya kecil banget, dong? Emang kelihatan bentuknya? Yup, berkat kemajuan teknologi kamu bisa melihat atom menggunakan sebuah mikroskop STM atau Scanning Tunneling Microscope. Alam semesta, termasuk tumbuhan, hewan, dan manusia tersusun dari ratusan ribu sampai jutaan jenis zat atau materi. Bisa berupa zat tunggal maupun zat campuran. Apabila diuraikan, materi-materi ini merupakan kombinasi dari atom-atom. Baca Juga Mengenal 4 Macam Model Atom Dalton, Thomson, Rutherford, Bohr Sifat-Sifat Atom Sifat atom adalah netral tidak bermuatan. Atom yang sejenis akan membentuk suatu unsur. Suatu atom diberi lambang yang sama dengan unsurnya. Jadi, atom hidrogen diberi lambang H dan atom oksigen diberi lambang O. Lalu apa saja contoh-contoh atom? Selain Hidrogen H dan Oksigen O, contoh atom lainnya adalah Karbon C , Kalium K, Natrium Na, Klorida Cl, Lithium Li, dan masih banyak lagi. Partikel-Partikel Penyusun Atom Atom tersusun atas partikel dasar subatom, yaitu elektron, neutron, dan proton. Elektron merupakan partikel bermuatan negatif yang berada di kulit atau di luar inti atom. Proton merupakan partikel bermuatan positif yang berada di dalam inti atom, sedangkan neutron merupakan partikel tidak bermuatan netral yang berada di inti atom bersama dengan proton. Suatu atom memiliki nomor atom dan nomor massa. Nomor atom adalah jumlah proton dari sebuah inti atom, sedangkan nomor massa merupakan jumlah proton ditambah jumlah neutron. Nomor atom merupakan ciri khas suatu unsur. Setiap unsur akan memiliki nomor atom tertentu yang membedakannya dengan unsur lain. Baca Juga Mengenal Partikel dan Notasi Atom Nah, bagaimana? Apakah kamu sudah paham sekarang? Kita beralih ke molekul dulu, yuk! MOLEKUL Atom merupakan unit pembangun dari segala macam materi. Nah, molekul dan ion dibangun oleh atom-atom. Sekarang, kita bahas molekul dulu, ya. Pengertian Molekul Molekul adalah gabungan dari dua atau lebih atom, bisa terbentuk dari atom yang sama. Contoh molekul di antaranya, hidrogen H2 dan oksigen O2. Bisa juga terbentuk dari atom yang berbeda, contohnya, air H2O, karbon dioksida CO2, atau karbon monoksida CO. Jenis-Jenis Molekul Molekul yang tersusun atas atom yang sama dinamakan molekul unsur, sedangkan molekul yang dibangun oleh atom berbeda disebut molekul senyawa. Molekul yang terbentuk dari dua atom, baik atom yang sama ataupun beda disebut molekul diatomik. Selain itu, atom juga bisa membentuk molekul poliatomik, yaitu molekul yang tersusun atas tiga atau lebih atom, contohnya seperti ozon O3 dan belerang atau sulfur S8. Baca Juga Bentuk Molekul berdasarkan Teori Domain Elektron dan Teori Hibridisasi Okey, sampai sini kamu sudah tau kan bedanya atom dan molekul? Selain kedua istilah yang sudah dijelaskan, ada satu lagi nih yang akan kita bahas selanjutnya. Yup, ion. Penasaran kan? Simak penjelasannya di bawah ini, ya! ION Tubuh kita memerlukan asupan ion untuk menggantikan cairan ion yang hilang setelah beraktivitas. Kamu pasti tau dong, salah satu produk minuman terkenal yang mengandung kandungan ion? Clue-nya warna biru hehehe... Pengertian Ion Lalu, apa sih yang dimaksud dengan ion? Ion adalah atom yang bermuatan listrik. Contoh ion antara lain, Na+, OH–, Cl–, Br–, K+, Ca+, dan masih banyak lagi. Nah, pada unsur natrium Na terdapat tanda plus + yang berarti atom tersebut bermuatan positif. Lalu, pada unsur hidroksida OH terdapat tanda minus - yang menunjukan atom tersebut memiliki muatan negatif. Ion akan terbentuk ketika sebuah atom melepas atau menerima elektron. Jika atom menerima elektron, maka akan berubah menjadi atom bermuatan negatif anion. Contohnya, Cl–, Br–, OH–, dsb. Sedangkan, ketika atom melepaskan elektron, maka atom akan bermuatan positif kation. Contohnya, Na+, K+, Ca+ , dsb. Ion Positif dan Ion Negatif Nah, kamu sudah mengetahui pengelompokan logam dan non logam di kelas 7, kan? Salah satu perbedaan logam dan non logam, yaitu kecenderungannya terhadap elektron. Unsur logam cenderung melepas elektron, sedangkan non logam menyerap elektron. Nah, pelepasan dan penyerapan elektron ini bisa terjadi ketika unsur logam direaksikan dengan non logam. Pelepasan elektron menghasilkan ion positif dan penyerapan elektron menghasilkan ion negatif. Peristiwa terlepas atau masuknya ion pada sebuah atom disebut ionisasi. Contohnya, ketika atom natrium Na melepas satu elektron, maka akan membentuk ion Na+, atau ketika atom klorin Cl menerima 1 elektron, maka akan membentuk ion Cl–. Baca Juga Apa yang Dimaksud dengan Ikatan Ion? Yuhuu, selesai, deh. Sekarang, kamu jadi tau kan apa yang dimaksud dengan atom, molekul, dan ion, serta masing-masing perbedaannya. Nah, hal-hal yang ada di sekitar kamu itu terbentuk dari atom-atom jika dilihat dari bagian terkecilnya. Seperti pasir pantai tadi, atau misalnya kalo kamu di rumah, air yang biasa kamu minum itu adalah molekul yang terdiri dari dua atom hidrogen dan dua atom oksigen. Jadi ingat ya pengertian atom, molekul, dan ion. Atom adalah penyusun terkecil dari sebuah partikel materi yang tidak bisa dibagi lagi. Sedangkan molekul merupakan gabungan dari dua atom. Sementara partikel yang bermuatan listrik disebut ion. Nah, kalau kamu pengen belajar lebih dalam lagi tentang atom, molekul, dan ion, yuk buruan langganan ruangbelajar sekarang juga!

sebuah atom natrium netral melepaskan elektron maka atom natrium akan